Pengumuman Hasil Seleksi Tenaga Ahli Programmer
Pengumuman Hasil Seleksi Tenaga Ahli Programmer
PENGUMUMAN YANG DINYATAKAN LULUS ADMINISTRASI BIDANG IKP
PENGUMUMAN YANG DINYATAKAN LULUS ADMINISTRASI...
Syarat Rekruitment Tenaga Ahli Publikasi
Syarat Rekruitment Tenaga Ahli Publikasi
Survei Statistik Perilaku ASN Dalam Penggunaan Internet 2022
Survei Statistik Perilaku ASN Dalam Penggunaan...
Himbauan Sholat Idul Adha
Himbauan Sholat Idul Adha
Pemko Padang Gelar Pentas Seni di Batang Arau
Pemko Padang Gelar Pentas Seni di Batang Arau
Kepala Disdag: Harga Migor Rp11.500,-
Kepala Disdag: Harga Migor Rp11.500,-
Survei Statistik Perilaku OPD Dalam Penggunaan Internet 2021
Survei Statistik Perilaku OPD Dalam Penggunaan...
Buku Profil Kota Padang - Statistik Kunci dan Progres Digitalisasi Kota Padang Tahun 2021
Buku Profil Kota Padang - Statistik Kunci dan...
Home / Kemenag Sumbar: Orang Minang Sangat Toleran
Feb 2, 2022 / View : 115
Wan Rais
Kemenag Sumbar: Orang Minang Sangat Toleran
Padang--- Kementerian Agama wilayah Sumatera Barat menyebutkan bahwa orang Minang amat toleran dalam hidup berbangsa dan bernegara dan membantah adanya pandangan yang menilai warga Minang tidak toleran.
Hal tersebut diungkapkan Kabag TU Kemenag Sumbar Irwan, pada Selasa (1/2/2022) Program Dialog Sumbar dengan tema Perkokoh Toleransi Beragama di tetngah Omicron di Kota Padang. "Kita punya bukti bahwa orang Minang itu toleran, Jika ada yang mengatakan masyarakat Sumatra Barat tidak toleran itu kurang tepat," kata Irwan.
Menurut Irwan, alasan pertama orang Minang toleran adalah hampir di seluruh penjuru dunia ada orang Minang, bahkan di pulau terkecil pun ada orang Minang dan ada rumah makan Padang.
Di mana pun berada mereka diterima dan mendapat tempat, jika masyarakat Minang tidak toleran akan sulit diterima dan sulit mendapatkan tempat. Kemudian, di Sumatera Barat, nama tempat dan nama daerah berasal dari nama suku daerah luar. "Kita ada daerah namanya Kampung Jawa, Kampuang Kaliang, Kampung Cina, ini membuktikan orang Minang itu toleran buktinya orang dari luar Sumbar pun mendapat tempat di sini," ujarnya.
Selanjutnya dari segi kehidupan beragama tidak ada agama lain yang tidak mendapat tempat di Sumatera Barat termasuk orang yang berbeda ras. "Bahkan tidak didengar ada bentrokan fisik, perundungan dan lain sebagainya. Sesuai falsafah Minang, adat basandi syara', syara' basandi kitabullah," ujarnya.
INasyarakat Minang terbiasa bertoleransi dan menerima perbedaan dan sifat Ini harus dirawat terus, untuk memastikan keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk mendukungnya, Kementerian Agama juga sudah melakukan penguatan moderasi beragama menuju tahun toleransi 2022. Sumatera Barat menjadi salah satu proyek percontohan dan keteladanan hidup bertoleransi yang baik untuk Indonesia. "Pada 2021 Kementerian Agama Sumatera Barat telah melakukan diskusi kelompok terpumpun bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi keagamaan dan organisasi kemasyarakatan terkait tahun toleransi ini," tambahnya. (MC Padang/ April)
0
0
0
0