Pengumuman Hasil Seleksi Tenaga Ahli Programmer
Pengumuman Hasil Seleksi Tenaga Ahli Programmer
PENGUMUMAN YANG DINYATAKAN LULUS ADMINISTRASI BIDANG IKP
PENGUMUMAN YANG DINYATAKAN LULUS ADMINISTRASI...
Syarat Rekruitment Tenaga Ahli Publikasi
Syarat Rekruitment Tenaga Ahli Publikasi
Survei Statistik Perilaku ASN Dalam Penggunaan Internet 2022
Survei Statistik Perilaku ASN Dalam Penggunaan...
Himbauan Sholat Idul Adha
Himbauan Sholat Idul Adha
Pemko Padang Gelar Pentas Seni di Batang Arau
Pemko Padang Gelar Pentas Seni di Batang Arau
Kepala Disdag: Harga Migor Rp11.500,-
Kepala Disdag: Harga Migor Rp11.500,-
Survei Statistik Perilaku OPD Dalam Penggunaan Internet 2021
Survei Statistik Perilaku OPD Dalam Penggunaan...
Buku Profil Kota Padang - Statistik Kunci dan Progres Digitalisasi Kota Padang Tahun 2021
Buku Profil Kota Padang - Statistik Kunci dan...
Home / Desiminasi Hasil Audit Kasus Stunting Psikoedukasi Pada Ibu Hamil
Okt 14, 2022 / View : 96
Wan Rais
Desiminasi Hasil Audit Kasus Stunting Psikoedukasi Pada Ibu Hamil
Padang,---Sebagai tindak lanjut upaya percepatan penurunan stunting, DP3AP2KB Kota Padang menggelar Desiminasi Hasil Audit Kasus Stunting di Aula DP3AP2KB, Kamis (13/10/2022).
Namun, sebut tim pakar psikolog Purwanti Endah Rahayu, M.Psi, Pada Desiminasi Hasil Audit Kasus Stunting, terungkap dan ditemukan berbagai persoalan, diantara keluarga mendapatkan pendampingan gizi.
Buang Air Besar Sembarangan (BABS).Tidak memperoleh bantuan tunai bersyarat dan bantuan sosial pangan.
Keadaan sanitasi lingkungan buruk.Tidak mempunyai jamban sehat.Faktor gangguan makanan, tidak suka makan ikan. Selama 3 bulan terakhir sulit memenuhi kebutuhan makanan dan perilaku merokok suami (perokok pasif).
Ibu hamil, kehamilan pertama, sudah 20 Minggu atau lima bulan.Pendidikan hanya tamatan sekolah dasar. Pekerjaan ibu rumah tangga.Lalu memberikan dukungan psikologis pada ibunya dan memberikan arahan pada pasangan serta keluarga untuk melakukan hal-hal yang dapat menjaga kondisi mental dan emosi pada ibu hamil tersebut, sebut Rahayu.
Menurut Purwanti Endah Rahayu, kondisi emosinya yang belum stabil. Adanya komunikasi kurang efektif dengan pasangan.Bahkan terkadang merasa diabaikan oleh pasangannya.
Melakukan pemantauan secara berkala terkait dengan keterbukaan dengan pasangan. Penerimaan pasangan terhadap kondisi emosi ibu yang tidak stabil.
Psikolog Purwanti Endah Rahayu yang juga dosen UPI-YPTK memberikan arahan dan psikoedukasi tentang pernikahan pada kedua suami istri tersebut. Tujuannya supaya tercipta komunikasi efektif antar pasutri untuk menjaga mental dan emosinya.
"Pasutri dibekali dengan pemahaman psikologis terhadap situasi-situasi yang tidak terkendali terkait dengan emosi ibu yang belum stabil,"ucapnya.
Memberikan arahan pada pihak keluarga terkait dengan kemungkinan persoalan yang akan dialami oleh pasangan suami tersebut.
Selanjutnya orang tua menjadi tempat bercerita dan berdiskusi, tempat ternyaman dan aman jika terjadi konflik pada pasutri (**/Irwan Rais)
0
0
0
0